Kamis, 27 Oktober 2011

Yerusalem dan Kematian Para Nabi

Rm 8:31b-39 ; Luk 13:31-35

Agak aneh mendengarkan kisah Injil Lukas hari ini : Yesus sepertinya menangisi atau setidak-tidaknya mengeluh dengan penuh kesedihan bahkan penyesalan atas Yerusalem. "Yerusalem...berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau..." Mengapa Yesus mengungkapkan keluhan sedih semacam ini?
Yesus tentu saja mengharapkan Yerusalem sebagai pusat seluruh dunia Israel dari berbagai segi dan arti, juga dalam iman, seharusnya tanggap secara benar dan positif tentang nubuat-nubuat dan pewartaan keselamatan. Namun sikap Yerusalem dan orang-orangnya sepertinya cuek dan tidak jelas;bahkan sikap negatiflah yang ditunjukkan selama ini. Ternyata terlalu banyak sudah penolakan bahkan pembangkangan orang-orang Yerusalem terhadap warta gembira, nubuat-nubuat keselamatan. Mereka bahkan membinasakan orang-orang yang telah dipilih dan diutus Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada Israel. Para utusan itu adalah para nabi; dan mereka ini dibunuh di Yerusalem. Yesus menjadi sedih juga karena penolakan Yerusalem ini juga akan berpuncak pada Diri-Nya.
Namun penolakan dan pembangkangan Yerusalem tidak memadamkan kobaran api cinta kasih Allah Bapa, yang tetap ingin menyelamatkan Yerusalem.
Pesan untuk kita :
Tuhan tidak pernah mengurungkan karya cinta kasih-Nya oleh tanggapan negatif atau penolakan manusia. Allah itu kasih hakekat-Nya, maka tidak pernah terbatalkan janji kasih dan keselamatan untuk manusia. Selalu ada kesempatan dan tawaran keselamatan bagi kita. Karena itu jangan sia-siakan kesempatan berrahmat yang Tuhan tawarkan..Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar