Jumat, 28 Februari 2014

Soal OSCE Batch 1 2014

1.      Station 1
Seorang pasien datang diantar oleh keluarganya dengan keluhan suka marah-marah.
Tugas:
a.      Lakukan anamnesis psikiatri!
b.      Sebutkan diagnosis dan 2 diagnosis banding pada kasus ini, sampaikan kepada penguji!
c.       Berikan terapi farmakologis, buat resep dan tunjukkan kepada penguji!
d.      Berikan edukasi kepada keluarga pasien!
Pembahasan :
(Pada station ini, pasien menggunakan dandanan yang sangat mencolok. Diagnosis pada station ini mungkin mengarah ke gangguan manik.)

2.      Station 2
Seorang pasien datang dengan keluhan mulut mencong. Pemeriksaan vital sign dalam batas normal, pemeriksaan thoraks dan abdomen dalam batas normal.
a.      Lakukan anamnesis!
b.      Lakukan pemeriksaan fisik yang relevan!
c.       Sebutkan diagnosis dan 2 diagnosis banding, sampaikan kepada penguji!
d.      Berikan terapi farmakologis, buat resep dan tunjukkan kepada penguji!
e.       Berikan edukasi kepada pasien!
Pembahasan :
(pada station ini, pasien mengeluh mulut mencong, rasa kebas di bagian wajah namun hanya setengahnya saja, lalu ada gangguan telinga. Pasien mengeluh keluhan ini timbul saat sedang naik motor. Kesulitan menutup mata. Pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Diagnosis mengarah ke Bell’s Palsy, DD/ ramsay hunt syndrome)

3.      Station 3
Seorang pasien datang ke klinik dokter keluarga dengan keluhan timbul benjolan di kelopak matanya. Pemeriksaan vital sign dalam batas normal.
a.      Lakukan anamnesis!
b.      Lakukan pemeriksaan mata lengkap!
c.       Sebutkan diagnosis dan 2 diagnosis banding, sampaikan kepada penguji!
d.      Berikan terapi farmakologi, buat resep dan tunjukkan kepada penguji!
e.       Berikan edukasi kepada pasien!
Pembahasan :
(Diagnosis hordeolum)

4.      Station 4
Seorang pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan kedua tangan.
a.      Lakukan anamnesis!
b.      Lakukan pemeriksaan fisik yang relevan!
c.       Anjurkan pemeriksaan penunjang dan interpretasikan!
d.      Tegakkan diagnosis dan berikan 2 diagnosis banding pada kasus ini!
e.       Berikan terapi farmakologi, buat resep, sampaikan kepada penguji!
Pembahasan:
(Diagnosis Reumatoid Artritis)

5.      Station 5
Seorang pasien datang ke praktek dokter keluarga dengan keluhan jantung berdebar-debar. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan thoraks dan abdomen dalam batas normal.
a.      Lakukan anamnesis!
b.      Lakukan pemeriksaan fisik yang relevan!
c.       Anjurkan pemeriksaan penunjang dan interpretasikan!
d.      Tegakkan diagnosis dan berikan 2 diagnosis banding pada kasus ini!
e.       Berikan terapi farmakologi, buat resep, sampaikan kepada penguji!
Pembahasan:
(Diagnosis Grave’s disease)

6.      Station 6
Seorang pasien datang ke praktek dokter keluarga dengan keluhan demam menggigil.
a.      Lakukan anamnesis!
b.      Lakukan pemeriksaan fisik yang relevan!
c.       Anjurkan pemeriksaan penunjang dan interpretasikan!
d.      Tegakkan diagnosis dan berikan 2 diagnosis banding pada kasus ini!
e.       Berikan terapi farmakologi, buat resep, sampaikan kepada penguji!
Pembahasan :
(Keluhan pasien yang lain yaitu nyeri pinggang. Diagnosis mengarah ke Pielonefritis Akut)

7.      Station 7
Station istirahat

8.      Station 8
Seorang pasien datang dengan keluhan timbul benjolan di payudara kanan.
a.      Lakukan anamnesis!
b.      Berikan terapi non farmakologi cara deteksi awal kelainan pada payudara (SADARI)!

9.      Station 9
Seorang pasien datang ke praktek dokter keluarga dengan keluhan gatal pada sela jari kedua kaki
a.      Lakukan anamnesis!
b.      Lakukan pemeriksaan fisik yang relevan!
c.       Anjurkan pemeriksaan penunjang dan interpretasikan!
d.      Tegakkan diagnosis dan berikan 2 diagnosis banding pada kasus ini!
e.       Berikan terapi farmakologi, buat resep, sampaikan kepada penguji!
f.       Berikan edukasi kepada pasien tersebut!
Pembahasan :
(Diagnosis kemungkinan mengarah ke tinea pedis)

10.  Station 10
Seorang wanita G1P0A0 melahirkan seorang bayi cukup bulan, tidak langsung menangis, warna kulit agak kebiruan. Bayi lahir dengan bantuan vacuum. Anda seorang dokter di tempat tersebut.
a.      Lakukan pemeriksaan fisik!
b.      Sebutkan diagnosis dan 2 diagnosis banding, sampaikan ke penguji!
c.       Lakukan tindakan resusitasi pada bayi tersebut!
Pembahasan :
(Diagnosis asfiksia neonatorum)

11.  Station 11
Seorang ibu mengantar anaknya ke puskesmas dengan keluhan demam dan muntah-muntah.
a.      Lakukan anamnesis!
b.      Lakukan pemeriksaan fisik yang relevan!
c.       Anjurkan pemeriksaan penunjang dan interpretasikan!
d.      Tegakkan diagnosis dan berikan 2 diagnosis banding pada kasus ini!
e.       Berikan terapi non farmakologi yang sesuai pada kasus ini!
f.       Berikan edukasi kepada ibu pasien!
Pembahasan :
(Diagnosis mengarah ke demam tifoid. Tindakan yang dilakukan yaitu pemasangan infus)

12.  Station 12
Seorang pasien diantar oleh keluarganya dengan keluhan sudah tidak bernapas. Sebelumnya di rumah pasien mengeluh nyeri dada, lalu di perjalanan keluarga mengatakan pasien sudah tidak bernafas lagi.
a.      Lakukan pemeriksaan awal pada pasien ini!
b.      Sebukan diagnosis !
c.       Lakukan tindakan intubasi pada pasien tersebut!
Pembahasan :
(Pada station ini ada henti nafas, lakukan primary survey, lalu lakukan tindakan intubasi)

13.  Station 13
Seorang ibu datang ke puskesmas untuk melakukan skrining Ca serviks. Pasien ini sudah rutin melakukan pemeriksaan sebelumnya.
a.      Lakukan pemeriksaan ginekologi!
b.      Lakukan tindakan pap smear!

14.  Station 14
Station istirahat

 SEMOGA BERMANFAAT. AMIN

Senin, 07 Oktober 2013

Bagaimana membuat injeksi tidak menyakitkan?


  1. Persiapan sebelum injeksi siapkan alcohol pad, setelah itu pastikan bahwa alkohol telah kering. Inilah kesalahan yang sering dilakukan dan dapat menyebabkan nyeri yang sebenarnya tidak perlu. Tunggu 5 detik terlebih dahulu dan tindakan itu dapat mengurangi nyeri akibat injeksi.
  2. Pilih tempat injeksi yang tepat. M. deltoid pada lengan atas lebih sering disukai untuk tempat injeksi IM, tetapi untuk materi yang lebih kental atau volume yang lebih besar dari 2,5 ml harus diberikan pada m. gluteus kuadran atas bagian luar dari bokong. Tempat alternatif lain untuk injeksi yang lebih besar adalah di m. vastus lateralis pada bagian luar kaki pertengahan antara pinggul dan lutut. Kedua otot itu dapat menahan volume injeksi sampai 5 ml.
  3. Pastikan jarum suntik membentuk sudut 90o terhadap permukaan kulit. Jarum suntik harus masuk ke dalam otot, dan sudut 90o dapat membuat jarum suntik masuk dengan melewati sedikit kulit. Kulit memiliki banyak persarafan dibandingkan otot sehingga dapat menyebabkan nyeri yang lebih berat. Perubahan sudut jarum suntik saat jarum masih di dalam otot akan menyebabkan nyeri yang sama.
  4. Pegang 2 sampai 3 inchi dari daerah injeksi dan cubit dengan tegas tetapi tidak menyakiti. Masukkan jarum suntik dengan cepat dan tegas ke dalam daerah injeksi. Injeksi seharusnya tidak terlalu cepat sehingga sulit untuk dikontrol. Hati-hati penggunaan jarum suntik yang sudah terlalu lama. Banyak orang tidak memperhatikan bahwa injeksi mengenai tulang sehingga menyebabkan rusaknya jarum suntik dan timbulnya rasa sakit.
  5. Lakukan injeksi secara perlahan. Injeksi dengan cepat dapat menyebabkan trauma pada jaringan. Namun lamanya jarum suntik menancap tidak mempengaruhi nyeri saat injeksi. Kecepatan injeksi biasanya sekitar 1 detik per mililiter untuk pengobatan dan vaksinasi.
  6. Lakukan pijatan pada otot setelah dilakukan injeksi. Tindakan ini biasa dilakukan jika injeksi dilakukan di bokong. Tindakan ini dapat menjadi opsional karena tidak semua orang menerimanya.


Rabu, 02 Oktober 2013

Jurnal Tentang Sarapan dan Kejadian Penyakit Jantung Koroner


Studi prospektif tentang sarapan dan insidensi Penyakit Jantung Koroner pada laki-laki di Amerika

Abstrak
Latar belakang
Pada orang dewasa, melewatkan makan dihubungkan dengan kenaikan berat badan, hipertensi, resistensi insulin dan peningkatan konsentrasi lemak puasa. Namun tidak diketahui apakah terdapat kebiasaan makan yang spesifik yang mempengaruhi resiko penyakit jantung koroner. Objektif dari penelitian ini adalah menilai kebiasaan makan dan resiko PJK secara prospektif.

Metode dan hasil
Dilakukan penilaian terhadap kebiasaan makan, seperti sarapan tahun 1992 pada 26902 laki-laki dari umur 45 tahun sampai 82 tahun yang tidak memiliki penyakit jantung dan kanker. Selama 16 tahun dilakukan follow up, insiden PJK sebanyak 1527 kasus dapat didiagnosis. Cox professional hazards models digunakan untuk memperkirakan resiko relatif dan 95 % confidence interval pada PJK, disesuaikan dengan demografik, diet, gaya hidup, dan faktor resiko PJK yang lainnya. Laki-laki yang tidak sarapan memiliki resiko 27% lebih tinggi mengalami PJK dibandingkan dengan laki-laki yang sarapan. (relative risk, 1,55; 95% CI 1.05-2.29). Hubungan ini diperantarai oleh IMT, hipertensi, hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. Pada penelitian ini, tidak ditemukan hubungan antara jumlah frekuensi  makan (per hari) dan resiko PJK.

Kesimpulan
Pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sarapan dapat menurunkan resiko Penyakit Jantung Koroner (PJK).

Kamis, 13 Juni 2013

Penilaian Rontgen Thorax


Radiologi Thorax

Penilaian Kualitas
Apakah film sudah ditandai dengan benar?
Ini merupakan pernyataan yang jelas karena kesalahan tentang penandaan radiograf yang sering terjadi.
Yang harus dilihat pada film :
·         Lihat nama pasien pada film, apakah sudah benar dan sesuai dengan pemeriksaan yang diminta.
·         Penentuan posisi kanan atau kiri dari film tersebut. Ini penting, misalnya mengetahui bahwa pasien memiliki dextrocardia.
·         Menentukan gambar ini proyeksinya PA (posterior anterior) atau AP (anterior posterior).
Penilaian kualitas eksposur
Apakah penetrasi ke film cukup?
·         Pada radiograf kualitas tinggi, bagian vertebra seharusnya terlihat melalui jantung.
·         Jika bagian vertebra tidak terlihat, berarti terdapat photon sinar X dengan jumlah terbatas yang menembus pasien menuju film. Hasilnya, film akan terlihat lebih putih atau potensial kearah “overcalling” patologis.
·         Jika film tampak terlalu hitam, berarti terlalu banyak photon yang diterima oleh film. Warna hitam ini dapat mengurangi hal patologis yang seharusnya tampak atau kearah “undercalling”.
Film ini PA atau AP?
·         Banyak foto x-ray diambil dalam posisi PA, yaitu pasien berdiri didepan film sinar X dengan dada menempel pada film dan punggungnya menghadap kearah radiographer. Sinar X akan menembus pasien lalu menuju ke film.  Jantung dan mediastinum dekat dengan film sehingga tidak diperbesar.
·         Saat diambil dalam posisi AP, misalnya pasien dalam posisi berbaring, jantung dan mediastinum jauh dari film. Hasilnya sangat sulit untuk membuat penilaian yang tepat mengenai kontur cardiomediastinal pada film AP.

Patient-dependent factor
Penilaian inspirasi yang cukup
  • Pasien harus melakukan inspirasi yang cukup sebelum memulai dilakukan penyinaran
  • Penilaian tentang inspirasi yang adekuat adalah proses yang sederhana
  •  Ini dilakukan dengan melihat costa yang terlihat baik anterior maupun posterior
  • Jika terdapat costa ke 6 anterior atau ke 10 posterior, berarti pasien sudah melakukan inspirasi yang adekuat.
  • Sebaliknya, jika kurang dari costa ke 6, ini terdapat inspirasi yang kurang dan kalau lebih dari costa 6 berarti hyper-expanded lungs.
  • Jika terdapat inspirasi yang kurang maksimal atau dilakukan foto pada saat ekspirasi terdapat hasil yang palsu misalnya cardiomegali, hilar terlihat abnormal, kontur mediastinal yang abnormal, parenkim paru yang terlihat meningkat densitasnya.
Pustaka :
A-Z of Chest Radiology

Jumat, 03 Februari 2012

Renungan Harian Katholik: "Kebenaran kadang merupakan tindakan "bodoh" dan beresiko"

Bacaan I : Sir.47:1-11
Bacaan Injil : Mrk. 6:14-29
St.Blasius,St.Ansgarius,St.Gilbertus,B.Stefanus Bellesini

Ada kalanya menyampaikan suatu kebenaran merupakan tindakan "bodoh" dan amat beresiko. Yohanes Pemandi melakukan hal itu. Ia memang harus membayar mahal atas keberaniannya itu. Sampai saat ini kita memerlukan orang-orang seperti Yohanes yang berani membongkar "kebodohan" kita semua. Amin.
Sumber : http://www.obormedia.com/content/ziarah-batin-0

Kamis, 02 Februari 2012

Renungan Harian Katholik : "Mengenalkan Allah Lebih Dini Kepada Anak"

Bacaan I : Mal. 3:1-4
Bacaan II : Ibr. 2:14-18
Bacaan Injil : Luk. 2:22-40
Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah

Kenisah adalah sebutan untuk pusat peribadahan Yahudi di Yerusalem kuno, di Bukit Bait Suci. Dalam bahasa Ibrani, tempat ini disebut Bait Suci. Bangunan ini digunakan untuk beribadah dan mempunyai fungsi utama untuk mempersembahkan kurban korbanot. Selama beberapa abad tempat ini menjadi pusat ibadah agama Yahudi
Dalam Injil hari ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh Maria dan Yosef dapat dijadikan sebagai contoh dan model pendidikan iman anak. Maria dan Yosef adalah keluarga yang sangat taat pada aturan agama. Menurut hukum Taurat, 40 hari sesudah kelahiran anak sulung, orang tua harus pergi ke Kanisah untuk mempersembahkan anak kepada Tuhan sekaligus untuk mentahirkan ibunya.
Memperkenalkan anak pada Tuhan dan pada tradisi agama adalah tugas orang tua. Bila tugas ini dijalankan dengan baik, niscaya akan tertanam pada anak-anak kecintaan yang tulus pada agama dan Tuhannya. Amin.

Rabu, 23 November 2011

Renungan Harian : Memang Berat Tetapi Jangan Takut!

Dan 5:1-6, 13-14, 16-17, 23-28; Luk 21:12-19

Pilihan menjadi murid Yesus membawa resiko dalam hidup sehari-hari. Seorang Misionaris ada yang pernah dipukul dan dianiaya setiap kali memberitakan atau menyebarkan ajaran Tuhan.
Yesus memang tidak pernah menjanjikan situasi hidup yang enak. Ada 2 kelompok orang yang bisa mendatangkan kesulitan bagi murid-murid Yesus.
Pertama, Tantangan dari pihak luar. Murid Yesus tidak hidup sendiri melainkan bersama orang-orang lain. Tidak semua orang mengerti dan menerima kehadiran kita, dicurigai, diperlakukan tidak adil dengan berbagai cara.
Kedua, kesulitan itu tidak hanya dari pihak luar. Kesulitan itu pun bisa diakibatkan oleh orang-orang terdekat : orang tua, saudara dan kaum keluarga. Contohnya seorang anak yang ingin menjadi Katholik, bisa jadi dibenci oleh orang tua dan keluarga.
Menjadi murid Yesus memang banyak tantangannya. secara manusiawi tentu kita takut dan putus asa. Namun dalam terang iman, kita harus yakin bahwa Yesus beserta kita, Yesus adalah andalan kita. Yesus tidak akan meninggalkan kita di tengah kesulitan.
Yesus memang tidak pernah menjanjikan hidup tenang tanpa tantangan, tapi Yesus menjamin kita akan tetap tenang menghadapi tantangan.
"Jangan takut, Aku menyertaimu senantiasa sampai akhir jaman." Amin.